Imbauan Menteri Muncul, Roblox Jadi Sorotan: Bahaya Atau Aman?



sumber gambar: bisnis.com

Dalam beberapa waktu terakhir, dunia pendidikan Indonesia diramaikan oleh imbauan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, terkait permainan Roblox. Himbauan ini memicu diskusi luas di kalangan orang tua, guru, hingga siswa, mengingat Roblox adalah salah satu platform permainan daring paling populer di kalangan anak-anak.

Namun penting untuk diluruskan: tidak ada larangan resmi dari pemerintah yang melarang anak bermain Roblox. Pemerintah hanya mengimbau, bukan melarang. Imbauan ini ditujukan agar orang tua dan pendidik lebih berhati-hati terhadap risiko konten yang tidak sesuai bagi anak-anak usia dini.


Mengapa Ada Imbauan?

Menurut Mendikdasmen, sejumlah permainan di Roblox mengandung elemen kekerasan yang dikhawatirkan berpengaruh pada perkembangan anak, terutama mereka yang masih berada di jenjang sekolah dasar. Kekhawatirannya sederhana:

  • Anak-anak usia tersebut masih kesulitan membedakan dunia nyata dan dunia game.

  • Mereka bisa meniru perilaku dalam game tanpa memahami konsekuensinya.

Inilah dasar dari ajakan pemerintah agar ada pengawasan aktif dari orang tua dan guru saat anak bermain game online.


Kasus Nyata & Kekhawatiran Regulasi

Beberapa perkembangan sepanjang 2025 menunjukkan bahwa imbauan Mendikdasmen bukan tanpa alasan:

1. Pengawasan Pemerintah Intensif

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang melakukan final review terhadap Roblox untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan anak di ruang digital. Pemerintah meminta Roblox memperkuat sistem keamanan dan membatasi konten berisiko bagi anak.

2. Seruan dari Komnas PA

Komnas Perlindungan Anak Surabaya menilai bahwa pelarangan saja tidak cukup. Mereka mendorong adanya regulasi khusus terkait sensor, pengawasan, dan penanganan konten berbahaya di game daring seperti Roblox.

3. Laporan KPAI

KPAI meminta Komdigi menginvestigasi laporan anak yang menjadi korban eksploitasi, cyberbullying, atau paparan konten tidak pantas melalui Roblox. Ada kasus anak di bawah umur memainkan game tanpa batas usia, serta munculnya oknum yang memanfaatkan platform untuk kegiatan ilegal.

4. Pernyataan Menteri PPPA

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menegaskan bahwa peran orang tua sangat penting. Pengawasan langsung dan dialog rutin dengan anak menjadi faktor kunci agar anak tetap aman di dunia digital.

5. Konten Kekerasan Jadi Sorotan Publik

Media seperti NU Online menyoroti konten kekerasan di Roblox. Komisioner KPAI, Aris Adi Leksono, menekankan perlunya langkah preventif berupa pembatasan konten, peningkatan literasi digital, dan pengawasan orang tua. Dari DPR, Wakil Ketua Komisi X, Lalu Hadrian Irfani, turut mendukung imbauan ini, berdasarkan data KPAI tentang peningkatan 30% kasus kekerasan akibat paparan game tertentu.


Bukti dari Penelitian Internasional

Riset perilaku digital dari Revealing Reality menunjukkan bahwa meski Roblox memiliki sistem keamanan, anak-anak tetap dapat mengakses konten “sangat sugestif” atau berpotensi seksual, serta berinteraksi dengan orang dewasa tanpa verifikasi usia yang memadai.
Penelitian juga mengungkap risiko grooming (pendekatan predator) yang dapat terjadi melalui fitur chat dan interaksi sosial dalam platform.


Dampak Psikologis pada Anak

Survei KPAI tahun 2024 yang dikutip Rakyat Priangan menyebut bahwa anak yang bermain game daring lebih dari 4 jam per hari — termasuk Roblox — berisiko mengalami:

  • perilaku agresif

  • impulsivitas

  • kesulitan kontrol emosi

  • empati yang rendah

  • kecenderungan isolasi sosial

Paparan konten kekerasan di usia dini juga dapat memengaruhi perkembangan kemampuan mengelola emosi.


Langkah Keamanan & Rekomendasi

Berdasarkan temuan dan kasus di atas, berikut langkah yang disarankan:

1. Orang Tua: Pengawasan yang Mutlak

  • Gunakan fitur parental control di Roblox.

  • Batasi durasi bermain.

  • Tinjau game yang dimainkan.

  • Biasakan berdiskusi tentang pengalaman anak di game.

2. Sekolah & Pendidik: Literasi Digital

  • Integrasikan literasi digital dalam pembelajaran.

  • Adakan seminar atau workshop untuk guru dan orang tua mengenai keamanan game online.

3. Pemerintah & Regulator: Regulasi yang Lebih Tegas

  • Susun regulasi khusus untuk platform game populer yang banyak digunakan anak.

  • Pastikan pelaksanaan PP Tunas (Perlindungan Anak di Ruang Digital).

  • Lakukan investigasi dan audit transparan untuk kasus eksploitasi digital yang melibatkan anak.

4. Platform (Roblox): Komitmen Keamanan Anak

  • Perkuat verifikasi usia dan moderasi konten.

  • Bekerja sama secara aktif dengan IGRS untuk klasifikasi usia game di Indonesia.

  • Edukasi kreator dan komunitas mengenai keselamatan pemain muda.


Statistik Roblox di Indonesia & Global (2024–2025)

1. Roblox di Kalangan Gamer Indonesia

Data APJII 2025 menunjukkan:

  • Roblox masuk 5 besar game online yang paling sering dimainkan.

  • 2,07% responden mengaku memainkan Roblox.

  • Durasi bermain game online terbanyak adalah 1–2 jam per hari (34,91%).

  • Hanya 8,05% pemain yang bermain lebih dari 4 jam per hari.

2. Perubahan Demografi Pengguna Roblox

  • Lebih dari 55% pemain kini berusia di atas 13 tahun.

  • Segmen usia 17–24 tahun tumbuh pesat.
    Ini penting, karena imbauan Mendikdasmen fokus kepada anak SD, bukan remaja atau dewasa muda.

3. Pengguna Aktif Harian Global

  • Per Februari 2025, Roblox mencatat 85,3 juta DAU (Daily Active Users).

4. Dampak Ekonomi Lokal

Menurut Access Partnership (2025):

  • Ekosistem kreator Roblox berkontribusi USD 8,2 juta (± Rp 126,7 miliar) bagi ekonomi Indonesia sepanjang 2019–2024.

  • Kreator yang menghasilkan pendapatan meningkat 176% dari 2022–2024.
    Ini menunjukkan Roblox juga berperan dalam ekonomi kreatif anak muda Indonesia.

5. Risiko Keamanan Siber

Laporan Kaspersky 2024 mencatat ada 1,6 juta percobaan serangan siber terkait file Roblox seperti mod, cheat, atau malware.
Risiko ini sering menyasar anak yang mudah tertipu dengan unduhan ilegal.

6. Upaya Roblox Memperkuat Keamanan Usia

  • Roblox memperluas teknologi estimasi usia (age estimation).

  • Menjalin kerja sama dengan IARC untuk pemberian label usia yang lebih akurat.


Implikasi Statistik Terhadap Imbauan Pemerintah

Data-data tersebut mendukung bahwa:

  • Roblox memang populer di kalangan anak, tetapi mayoritas pemainnya kini remaja, sehingga imbauan Mendikdasmen lebih bersifat spesifik untuk anak SD, bukan semua pengguna.

  • Risiko siber dan paparan konten tidak pantas adalah ancaman nyata.

  • Perlindungan anak perlu diimbangi dengan tetap mendukung industri kreatif lokal yang berkembang melalui Roblox.

  • Upaya Roblox memperkuat sistem keamanan adalah sinyal positif bahwa regulasi dan kerja sama dapat berjalan seimbang.

Kesimpulan

Imbauan Mendikdasmen mengenai Roblox bukanlah pelarangan, melainkan ajakan agar orang tua, sekolah, dan pemerintah lebih waspada terhadap risiko konten kekerasan, interaksi tidak aman, dan ancaman siber yang dapat memengaruhi perkembangan anak. Sejumlah kasus dari KPAI, Komnas PA, hingga hasil penelitian internasional menunjukkan bahwa ancaman digital pada anak benar-benar nyata dan membutuhkan pengawasan aktif serta regulasi yang lebih kuat. Namun, di balik risiko tersebut, Roblox juga memberikan dampak positif bagi ekonomi kreatif Indonesia dan terus berupaya meningkatkan sistem keamanan. Karena itu, langkah terbaik adalah pendekatan seimbang: melindungi anak melalui literasi digital, pengawasan, dan aturan yang jelas, tanpa mengabaikan potensi positif platform bagi generasi muda.

Sumber Referensi

  • 1. APJII (2025) – Laporan Profil Pengguna Internet Indonesia 2025, data tren penggunaan game online termasuk Roblox.

  • 2. Access Partnership (2025) – Laporan dampak ekonomi kreator Roblox di Indonesia periode 2019–2024.

  • 3. Kaspersky (2024) – Laporan ancaman siber terkait file Roblox, termasuk mod, cheat, dan malware.

  • 4. KPAI (2024–2025) – Survei dan laporan kasus terkait perilaku agresif, paparan konten negatif, serta investigasi dugaan eksploitasi anak di Roblox.

  • 5. Komnas PA Surabaya (2025) – Pernyataan resmi mengenai kebutuhan regulasi dan pengawasan khusus pada game daring anak.

  • 6. Kementerian Komunikasi dan Digital / Komdigi (2025) – Informasi final review regulasi perlindungan anak digital dan kerja sama dengan IGRS.

  • 7. Kementerian PPPA (2025) – Pernyataan Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi tentang pentingnya pendampingan orang tua dalam aktivitas digital anak.

  • 8. Revealing Reality (2024/2025) – Penelitian tentang risiko konten sugestif dan interaksi tidak aman pada platform game sosial seperti Roblox.

  • 9. NU Online (2025) – Artikel sorotan publik mengenai konten kekerasan dan risiko interaksi di Roblox.

  • 10. Rakyat Priangan (2024) – Laporan survei KPAI tentang dampak psikologis penggunaan game online pada anak.

  • 11. DPR RI – Komisi X (2025) – Pernyataan Wakil Ketua Komisi X terkait peningkatan kasus kekerasan akibat paparan game tertentu.

  • 12. Roblox Corporation (2024–2025) – Informasi publik tentang pengguna aktif harian (DAU), rencana verifikasi usia, dan kolaborasi IARC/IGRS.



  • Berikan Komentar

    Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin