Waspada “Phantom Hacker”! Modus Penipuan Siber yang Mengincar Dompet Anda

Pernah tiba-tiba muncul pop-up di layar komputer bertuliskan “Perangkat Anda telah diretas! Hubungi Microsoft sekarang juga!”?
Kalau iya — hati-hati! Bisa jadi Anda sedang menjadi target Phantom Hacker Scam, modus penipuan siber baru yang sedang marak di berbagai negara, termasuk Indonesia.
🔍 Apa Itu Phantom Hacker Scam?
“Phantom Hacker” merupakan metode penipuan dalam bentuk dukungan teknis (tech support) terhadap korban. Pelaku menyamar sebagai petugas berwenang, seperti petugas dukungan teknis, pegawai bank, atau bahkan pegawai lembaga pemerintah.
Dalam aksinya, mereka menjalankan teknik rekayasa sosial (social engineering) untuk meyakinkan korban agar menuruti instruksi mereka — biasanya dengan mengizinkan akses jarak jauh atau mentransfer uang ke rekening “aman”.
⚙️ Begini Cara Kerjanya
1.Pop-up atau Panggilan Palsu
Penipu memunculkan pesan di layar atau menelpon, mengaku dari Microsoft, Norton, atau bahkan pihak bank.
2.Akses Jarak Jauh
Korban diminta menginstal aplikasi remote access seperti AnyDesk atau TeamViewer. Setelah itu, penipu bisa mengontrol komputer korban.
3.Aksi Penipuan Berlapis
Setelah itu, muncul pelaku lain yang mengaku dari bank atau lembaga keamanan. Ia berpura-pura membantu, lalu meminta korban mentransfer uang ke rekening aman.
4.Uang Raib, Pelaku Hilang
Setelah korban menuruti perintahnya, pelaku menghilang tanpa jejak.
⚠️ Ciri-Ciri yang Harus Diwaspadai
- Ada pop-up atau pesan yang mendadak muncul mengaku dari lembaga resmi.
- Diminta menginstal aplikasi jarak jauh.
- Ada yang mengaku dari bank atau pihak yang berwajib dan menyuruh memindahkan uang.
- Disertai tekanan waktu atau ancaman kehilangan saldo.
🎯 Siapa yang Jadi Sasaran?
Masyarakat dengan tingkat kesadaran keamanan (security awareness) yang rendah — termasuk kalangan lansia — menjadi target utama.
Kurangnya pemahaman terhadap ancaman siber membuat kelompok ini lebih mudah tertipu dan rentan menjadi korban kejahatan di ruang digital.
💡 Tips agar Terhindar dari Phantom Hack
- Hindari berbagi layar (screen sharing) di aplikasi seperti WhatsApp, karena bisa dimanfaatkan pelaku untuk mencuri data pribadi.
- Gunakan kanal resmi — jangan percaya panggilan atau pesan dari nomor tidak dikenal yang mengaku dari instansi tertentu.
- Tingkatkan security awareness mulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar melalui peningkatan literasi digital.
🛡️ Cara Melindungi Diri
- BSSN → https://bssn.go.id
- Patroli Siber Polri →https://patrolisiber.id
💬 Penutup